Logo Ada Orang Baik
No Image
admin
22 Sep, 2025
17:02

Perkembangan Misi Armada Global Sumud Flotilla

Armada Global Sumud Flotilla (GSF) terus melanjutkan perjalanan menuju Gaza, meski menghadapi sejumlah kendala teknis di tengah laut. Dari puluhan kapal yang tergabung, sebagian besar masih aktif berlayar, sementara beberapa lainnya terpaksa berhenti sejenak untuk perbaikan.

Keberangkatan Kapal Nusantara

Pada 18 September, Kapal Nusantara yang dinaiki Ustadz Husein, bertolak dari Pelabuhan Gamaret, Tunisia, menyusul armada lain yang lebih dulu berangkat. Suasana keberangkatan diwarnai teriakan solidaritas “Free Free Palestine” yang menggema dari pelabuhan hingga kapal menjauh. Sebelum berlayar, doa bersama dipanjatkan oleh para relawan.

Ustadz Husein memberi salam penghormatan

Setelah menempuh perjalanan semalam penuh, kapal tiba di Pelabuhan Portopalo, Sicilia, Italia, bergabung dengan beberapa kapal GSF lain untuk mengisi bahan bakar dan kebutuhan logistik.

Kendala pada Kapal Kaiser

Sementara itu, Kapal Kaiser yang membawa relawan internasional, termasuk aktivis Indonesia Wanda Hamidah, menghadapi gangguan. Pada 18 September terjadi insiden tumpahan bahan bakar, lalu pada 20 September dini hari kapal kembali harus kembali ke Portopalo akibat kebocoran. Perbaikan baru dapat dilakukan pada Senin, membuat kru dan relawan menunggu di pelabuhan.

Meski diuji, keteguhan Wanda tetap terlihat. “Setiap tantangan itu pasti ada. Yang penting sudah tawakkal, niat lillahi ta‘ala. Allah pasti beri jalan terbaik,” ujarnya sambil tetap tersenyum.

Pertemuan singkat dengan Ustadz Husein di Portopalo menghadirkan kehangatan. Keduanya saling berbagi cerita tentang beratnya perjalanan. Suasana cair muncul ketika Ustadz Husein menggoda Wanda, menanyakan apakah ia mabuk laut. Dengan ringan Wanda menjawab: “Alhamdulillah, tidak. Dari 12 orang di kapal, hanya saya yang tidak mabuk.” Jawaban itu sontak membuat mereka tertawa kecil. Ustadz Husein mengakui justru ia sempat mabuk laut, meski awalnya mencoba menahan diri tanpa obat anti-mual.

Ustadz Husein menyampaikan akan berkoordinasi dengan Steering Committee untuk mencari solusi terbaik bagi Kapal Kaiser. Sempat muncul opsi agar Wanda bergabung ke Kapal Nusantara, namun kapasitas kapal yang hampir penuh menjadi pertimbangan. “Apa pun keputusan nantinya, saya pasrah. Yang penting sudah ikhtiar maksimal,” tutur Wanda dengan yakin.

Situasi Armada & Gaza

Situasi keamanan juga menjadi perhatian. Pada 20 September malam, beberapa drone tak dikenal terpantau mengikuti armada. Meski menimbulkan kekhawatiran, kondisi seluruh penumpang dilaporkan aman.

Ketua Steering Committee GSF, Mr. Nadir, menegaskan sekitar 50 kapal masih aktif melanjutkan perjalanan. “Kapal di lautan hanyalah bagian kecil dari misi besar. Di daratan, kerja advokasi sama pentingnya untuk membongkar blokade Gaza,” ujarnya. Ia menyerukan publik untuk mengawal perjalanan melalui globalsumudflotilla.org/tracker dan memperluas dukungan internasional.

Di Gaza sendiri, krisis kemanusiaan terus memburuk. Meski Mahkamah Internasional telah mendakwa Israel melakukan genosida, serangan udara masih berlangsung dan korban sipil terus berjatuhan.

Misi GSF hadir sebagai pesan global: solidaritas tidak mengenal batas negara. Ratusan relawan dari puluhan bangsa berlayar tanpa senjata, membawa satu tekad—menembus blokade ilegal Israel dan menjaga nyala harapan bagi rakyat Palestina.

Ajakan Solidaritas

Mari bersama mengawal perjalanan armada Global Sumud Flotilla, mendoakan keselamatan seluruh relawan, dan menyuarakan dukungan bagi Gaza. Setiap doa, kepedulian, dan aksi solidaritas kita adalah bagian penting dari perjuangan kemanusiaan ini.

Bagi Bapak/Ibu yang ingin turut berkontribusi lebih jauh, dukungan dapat disalurkan melalui AdaOrangBaik.com.

https://adaorangbaik.com/campaign/kapal-bantuan-ke-gaza

Setiap kebaikan yang kita titipkan, sekecil apa pun, akan menjadi bagian dari ikhtiar bersama untuk menghadirkan harapan bagi rakyat Gaza.

 

Ikuti Kami di :

© Ada Orang Baik. All rights reserved