Logo Ada Orang Baik
No Image
admin
18 Sep, 2025
11:24

Kapal Solidaritas Dunia Berlayar Menuju Gaza

Senin pagi (15/9), dua pelabuhan di Tunisia—Bizerte dan Sidi Boussaid—berubah menjadi lautan solidaritas. Dari dermaga yang penuh sesak, satu per satu kapal Global Sumud Flotilla dilepas menuju Gaza.

Meski beberapa kapal sebelumnya sempat diserang drone, mereka kembali berlayar menantang blokade. Di antara armada itu ada Mia Mia, Alcatala, Magitta (dinamai “Hind Rajab”), Family, Alma, hingga kapal pendukung hukum Shireen Abu Akleh.

Armada yang Membesar

Hingga Kamis dinihari (18/9), jumlah kapal semakin bertambah. Lebih dari 40 kapal kini berlayar: 25 dari Tunisia, 18 dari Italia, dan 6 dari Yunani. Semuanya bergerak menuju perairan internasional Mediterania untuk bergabung sebagai armada sipil terbesar yang pernah mencoba menembus blokade Gaza.

Di antara rombongan itu, ada kapal Kaiser yang membawa perwakilan dari Indonesia, Wanda Hamidah.

Satu-Satunya Perempuan Indonesia

Wanda menjadi satu-satunya perempuan Indonesia di flotilla ini. “Alhamdulillah, hari ini Allah mudahkan saya berangkat ke Gaza,” ucapnya dengan penuh rasa syukur.

Ia sempat tertahan berhari-hari di Tunisia, menunggu kapal yang bisa ditumpangi. Hampir setiap hari ia datang ke pelabuhan, pagi hingga malam, menanti kabar yang tak pasti. Kini, dengan izin Allah, ia akhirnya bisa berangkat.

Doa dan dukungan terus mengalir di media sosial. Banyak yang menitipkan harapan agar ia tetap tenang bila armada diintersep, agar emosinya terjaga, dan agar ia kembali pulang ke tanah air dengan selamat.

Suasana Haru di Dermaga

Ratusan warga Tunisia ikut melepas keberangkatan. Bendera Palestina berkibar di udara, takbir dan doa bergema di sepanjang dermaga. Lagu-lagu perlawanan dilantunkan, sementara tangan-tangan melambai penuh harapan.

Yang berangkat bukanlah pasukan bersenjata. Mereka adalah relawan sipil, datang dari berbagai bangsa, hanya membawa tekad dan niat kemanusiaan.

Dunia Tidak Bisa Lagi Berpaling

Solidaritas ini datang bersamaan dengan kabar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Komisi Penyelidikan PBB menyatakan bahwa genosida memang sedang berlangsung di Gaza: ada pembunuhan massal, kelaparan, penghancuran, hingga upaya menghapuskan sebuah bangsa.

“Ini adalah serangan paling brutal terhadap rakyat Palestina sejak 1948,” kata Navi Pillay, Ketua Komisi.

Kenyataan ini membuat misi flotilla semakin bermakna. Armada kecil yang berlayar dari Tunisia, Italia, dan Yunani itu adalah pesan keras kepada dunia: jangan diam, jangan biarkan blokade terus berlangsung.

Mari Bersama Kawal

Armada Sumud Flotilla telah memilih berlayar. Kita, yang ada di darat, bisa memilih satu hal: ikut menjaga mereka dengan doa, suara, dan solidaritas yang tak pernah surut.

🌍 Pantau perjalanan kapal Wanda dan armada lainnya di

 globalsumudflotilla.org/tracker

Kini, puluhan kapal dari 44 negara sedang berlayar menuju Gaza. Mereka tidak membawa senjata, hanya keberanian. Mereka tidak datang untuk perang, tetapi untuk mengatakan kepada dunia bahwa Palestina tidak sendirian.

✊ Sampai blokade Gaza tertembus. Sampai Palestina merdeka.
🌊 When Government fail, We Sail!

Ikuti Kami di :

© Ada Orang Baik. All rights reserved